Iloponu, 26 Juli 2025 — Pemerintah Desa Iloponu menjadi tuan rumah pelaksanaan Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) Fasilitasi Implementasi Sloping Agricultural Land Technique (SALT) yang digelar mulai dari tanggal 26 Juli - 27 Juli 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim peneliti Agraria Gorontalo/spasial.go dan dihadiri langsung oleh Camat Tibawa bersama sejumlah pemangku kepentingan di bidang pertanian dan konservasi lingkungan.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga strategis, yaitu Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bone Limboto, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tibawa, serta Bank Indonesia Provinsi Gorontalo. Seluruh peserta kegiatan terlebih dahulu mengikuti pre test sebagai bagian dari pengukuran awal pemahaman terkait konsep dan praktik teknik konservasi tanah berbasis kemiringan atau SALT.
Teknik SALT sendiri merupakan pendekatan pertanian terpadu yang bertujuan untuk mengurangi laju degradasi lahan, meningkatkan produktivitas, serta menjaga kelestarian lingkungan terutama di wilayah-wilayah yang memiliki kontur lahan miring.
Dalam sambutannya, Camat Tibawa mengapresiasi inisiatif kegiatan ini sebagai langkah konkrit dalam membangun kapasitas masyarakat petani di wilayahnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan perubahan iklim.
Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan pendanaan hibah dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Pemerintah Australia, sebagai bagian dari program penguatan sistem pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan di kawasan yang rentan terhadap degradasi lahan.
Melalui forum diskusi yang berlangsung selama dua hari ini, diharapkan para peserta dapat memahami secara komprehensif implementasi SALT dan mengaplikasikannya dalam praktik pertanian sehari-hari, demi terwujudnya kemandirian dan keberlanjutan sektor pertanian di wilayah Kecamatan Tibawa, khususnya di Desa Iloponu.